Sunday, February 1, 2009

SEJUTA FILATELI.......MANA GAUNGMU??????

Filateli adalah hobi mengumpulkan atau mengkoleksi prangko, sampul hari pertama ( SHP ) , souvenir sheet ( SS ) atau carik kenangan, booklet,maximum card, cap- cap pos dari berbagai negara atau daerah. Pada hakekatnya filateli adalah orang yang gemar mengumpulkan benda-benda yang berkaitan dengan pos, namum materai tidak termasuk benda filateli.
Hoby filateli ini cocok dikembangkan bagi para pelajar/ generasi muda, karena dari hobi ini bisa melatih disiplin, kesabaran, cermat juga bisa dikatakan sama dengan menabung.Maksud dari menabung disini bahwa benda-benda filateli yang kita beli mempunyai nilai ekonomis jika dirawat dan di jaga dengan baik.Koleksi yang kita simpan suatu saat bisa kita jual dengan harga yang lebih tinggi.

Pada sekitar tahun1990, pihak pos bagian divisi filateli mencanangkan program sejuta filateli bekerja sama dengan perkumpulan filateli Indonesia yang tersebar di berbagai daerah, mengadakan penyuluhan-penyuluhan di sekolah sekolah baik melalui pramuka, palang merah remaja , dan kegiatan ekskul lainnya, organisasi masyarakat seperti karang taruna , remaja mesjid menanamkan sikap sikap cinta filateli. Dan pada saat itu bisnis filateli sangat menggiurkan ditambah dengan terbentuknya berbagai club- club filateli. Banyak pelajar yang datang berbondong - bondong ke perkumpulan filateli dengan antusias ingin mengetahui bagaimana cara mengkoleksi dan mengumpulkan benda filateli dengan baik.


Malangnya program sejuta filateli itu tidak di support dengan baik oleh pihak pos, bagian divisi filateli hanya melihat dari segi bisnis , pada sekitar tahun 2000 diterbitkan sejumlah prangko dan souvenir sheet dengan nominal yang fantastik . Bayangkan satu souvenir sheet dihargai Rp. 50.000-,. Jika ingin punya seri komplet minimal mengeluarkan uang sekitar 100 ribu.Harga segitu tidak bisa di beli oleh pelajar yang hanya punya uang saku pas. Protes keras bermunculan dari para filatelis sejati.Lagi - lagi pihak pos menutup mata. Sekarang di awal juni 2008 ketika penulis berkunjung ke loket filateli medan, loket begitu sepi tidak ada acara kumpul-kumpul.Begitu juga ketika berkunjumg ke loket filateli palembang, jakarta sunyi senyap. Akan kah gaung sejuta filatelis akan kembali terdengar? atau mati di hantam global krisis moneter.